Pengambilan Akta Cerai dan Salput

Akta Cerai

Akta cerai merupakan akta otentik yang dikeluarkan oleh pengadilan agama sebagai bukti telah terjadi perceraian. Akta cerai bisa diterbitkan jika gugatan dikabulkan oleh majelis hakim dan perkara tersebut telah memperoleh kekuatan hukum tetap (inkracht). Perkara dikatakan telah berkekuatan hukum tetap jika dalam waktu 14 hari sejak putusan dibacakan (dalam hal para pihak hadir), salah satu atau para pihak tidak mengajukan upaya hukum banding. Dalam hal pihak tidak hadir, maka perkara baru inkracht terhitung 14 hari sejak pemberitahuan isi putusan disampaikan kepada pihak yang tidak hadir dan yang bersangkutan tidak melakukan upaya hukum banding (putusan kontradiktoir) atau verzet (putusan verstek).

Syarat mengambil Akta Cerai:

1.            Menyerahkan nomor perkara yang dimaksud.

2.            Memperlihatkan KTP Asli dan menyerahkan fotokopinya.

3.            Membayar Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) :

1. Akta Cerai Rp. 10.000 (Sepuluh ribu rupiah) / Akta Cerai

2. Akta P3HP Rp. 10.000 (Sepuluh Ribu rupiah)

4.            Jika menguasakan kepada orang lain untuk mengambil akta cerai, maka di samping fotokopi KTP pemberi dan penerima kuasa, juga menyerahkan Asli Surat Kuasa bermeterai 10.000.

5.            Apabila pengambilan Akta Cerai melalui Kuasa wajib melampirkan Surat Keterangan Kantor Desa/Kelurahan yang menyatakan ada hubungan Saudara/Keluarga dengan pemberi Kuasa (Ybs)

Salinan Putusan

Syarat mengambil Salinan Putusan:

1.            Menyerahkan nomor perkara yang dimaksud.

2.            Memperlihatkan KTP Asli dan menyerahkan fotokopinya.

3.            Membayar Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) :

1. Biaya salinan @lembar Rp. 500 (Lima ratus rupiah perlembar)

* jika 10 lembar (500X10) Rp. 5000 (Lima ribu rupiah)

4.           Apabila pengambilan Akta Cerai melalui Kuasa wajib melampirkan Surat Keterangan Kantor Desa/Kelurahan yang menyatakan ada hubungan Saudara/Keluarga dengan pemberi Kuasa (Ybs)